Yenni Yuniati
Bidang Kajian Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (S1 – Akreditasi A/2014)

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : MediaTor: Jurnal Komunikasi

Citra Caleg Perempuan dalam Framing Media Online Yenni Yuniati; Dedeh Fardiah
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 10, No 1 (2017): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v10i1.2690

Abstract

Fenomena tentang berita-berita pemilu memperlihatkan bahwa perempuan kurang mendapat akses ke dunia publik, karena representasi perempuan di media lebih kecil, hampir setengahnya, daripada representasi laki-laki yang dijadikan sebagai narasumber oleh media cetak nasional. Dilihat dari komposisi perbandingan status perempuan dan laki-laki yang menjadi narasumber, masih ada kecenderungan media belum memberikan akses yang sama dan berimbang bagi semua profesi yang ada, khususnya perempuan, untuk menjadi narasumber utama. Perempuan masih lebih banyak diletakkan sebagai sumber pengamatan saja.Kecenderungan di atas muncul akibat konstruksi pemberitaan media yang bias gender. Dalam tulisan ini peneliti mengulas  kajian  tentang citra perempuan dalam pemberitaan di media online Penelitian  ini adalah  berita yang terdapat di media on line Kompas.com dan Detik.com yang memuat berita  Caleg Perempuan peserta Pemilu 2014. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis framing dari Robert N. Entman.Hasil penelitian menunjukkan Framing Kompas.Com dan Detik.Com mendefinisikan masalah berita terkait caleg perempuan adalah bahwa perempuan yang berani mencalonkan diri kebanyakan terdiri dari orang-orang populer. Sedangkan  perkiraan masalah berita terkait caleg perempuan pada pemilu 2014  secara umum peneliti mengelompokkan pada tiga kategori yakni citra fisik,  citra populer dan citra konflik. Keputusan moral yang diajukan  hasilnya menunjukkan menjadi alasan ekonomis,politis, pragmatis dan estetis.Rekomendasi penyelesaian yang diajukan yakni caleg perempuan dapat menjadi anggota parlemen jika memenuhi faktor pengetahuan dan pendidikannya, sisi spiritualnya, sisi perekonomiannya dan sisi peran publiknya di dunia politik.